Laman

Kamis, 05 Februari 2015

Keep Calm and Stay Happy

Kata kunci di entri ini adalah...... wait for it....... HAPPY.... yup, dalam bahasa nasional saya disebut BAHAGIA... 

Mungkin anda yang pernah bertemu langsung dengan saya hampir selalu (90%) melihat saya senyum atau hampir tidak pernah (10%) melihat saya murung. Seolah-olah saya tidak pernah (0%) punya masalah. 

Di salah satu kelas saat kuliah yang membahas tentang problem (masalah), ada yang nyeletuk bilang "life is problem." dan seisi kelas pun tertawa setuju (laughing in agreement). Ya, setiap makhluk yang hidup pasti memiliki masalah. Saat kecoa jatuh terlentang, itu adalah masalah baginya. Apalagi manusia yang saat penciptaannya saja sudah dimulai dengan masalah iblis yang tidak setuju. Intinya saya pun punya masalah. hehe

Tapi saat saya renungkan, apa sih tujuan saya hidup? jawaban yang paling pas menurut saya adalah bahagia. Ya, oleh sebab itu sebagai seorang muslim, saya sudah diajarkan sejak taman kanak-kanak dan selalu berdoa untuk bahagia dunia dan akhirat. Ada banyak sekali definisi bahagia yang beredar di masyarakat, hampir seolah-olah setiap orang punya arti bahagianya sendiri.

Berikut adalah beberapa arti bahagia yang populer:
1. Bahagia adalah saat saya punya banyak uang.
2. Bahagia adalah saat saya punya mobil mewah.
3. Bahagia adalah saat saya punya rumah megah.

Ya kebahagiaan biasanya identik dengan harta. Dan menurut saya, itu adalah masalah. Ketika harta menjadi tujuan utama dalam hidup. Kenapa? Karena toh setelah mati saya akhirnya dimakan cacing juga, dan semua harta itu tidak akan saya bawa. Tapi itu adalah hak tiap individu untuk menentukan arti kebahagiaannya.

Kembali lagi ke paragraf kedua di entri ini. Saya lebih suka saat orang tidak tau apa yang saya rasakan di dalam hati. Saat saya senang, saya terlihat senang. Saat saya sedih, saya terlihat senang. Saat saya marah, saya terlihat senang. Jadi ibarat WYSIWYG, saya kebalikannya. WYSINAWYG (What You See Is Not Always What You Get). Sehingga terkadang orang yang membuat saya sedih atau marah, malah semakin meningkatkan intensitasnya karena mungkin berfikir saya sedang senang. Nah, itu juga menjadi masalah. Jadi, ketika anda melihat saya terlihat senang ada kemungkinan saya sedang marah. Ketika anda melihat saya sedang tidak terlihat senang ada kemungkinan saya sedang benar-benar marah. Haha membingungkan ya..

“..and he smiled a lot. The smile did not mean that he was happy. It meant he was stronger than most people, and that he intended to take advantage of it.” - Michael Cadnum, Flash.

"Conceal.... Don't Feel.... Don't Let Them Know....... But Now They Know...."  - Elsa, Frozen.

Tapi ngomong-ngomong soal WYSINAWYG, not always berarti <90%. Bahkan dalam kasus saya bisa jadi <50%. Sehingga bisa juga dibilang WYSIWYG (What You See Is What You Get). Atau dalam kalimat lain, saat saya terlihat senang ya artinya saya sedang senang.

Mungkin di sini timbul pertanyaan "Kenapa bisa selalu senang/bahagia?" Jawabannya mungkin karena saya adalah orang yang sangat beruntung yang bisa bahagia dengan sangat mudah. Ada banyak sekali hal sederhana yang bisa membuat saya bahagia.

Adalah benar bahwa setiap orang bebas untuk mendefinisikan kebahagiaannya. Tiap orang pun bebas menempuh cara apapun untuk meraih kebahagiaan yang telah didefinisikannya. Tapi saran saya, jangan mendefinisikan kebahagiaan anda berkaitan dengan kebahagiaan orang lain, atau bahkan merusak kebahagiaan orang lain.

Contohnya:
1. Bagi saya, bahagia adalah saat dia masuk ke jebakan saya.
2. Bahagia adalah saat saya berhasil membohongi 50 orang dalam 1 bulan.
3. Saya bahagia setiap saya mukulin orang.

Sebagai seorang yang dikaruniai kemudahan untuk berbahagia, saya juga bisa merasakan emosi lain layaknya manusia normal. Salah satu hal yang membuat saya marah atau tidak bahagia adalah jika saya dipaksa melakukan sesuatu yang tidak saya suka. Saat saya tidak suka sesuatu, saya pasti punya alasan kuat tentang itu. Lagipula siapa sih yang suka dipaksa. "Betul tidak?" kata salah satu ustadz yang sudah mirip artis eta. 

Di dalam bukunya yang berjudul "Getting More," Stuart Diamond menjelaskan bahwa mengandalkan kekuatan mentah (raw power) yang kita miliki kepada orang lain tidak akan membuat kita mendapatkan lebih dari apa yang kita inginkan. 
"Getting More bukanlah manifesto untuk mendapatkan kekuasaan atas orang lain dalam rangka memaksakan kehendak Anda pada diri mereka. "Kekuasaan" atau "daya ungkit" terlalu dilebih-lebihkan sebagai alat negosiasi. Sebagian besar pengajaran tentang negosiasi, juga penggambaran negosiasi di televisi dan film, mendorong masyarakat untuk mendapatkan manfaat atas pihak lain agar bisa memaksa mereka melakukan apa yang Anda inginkan. Cara itu memiliki banyak masalah.
Pertama, begitu Anda mengandalkan kekuatan mentah kepada orang, hubungan Anda berdua biasanya berakhir. Orang tidak ingin menjalin hubungan dengan orang yang berusaha memaksa mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan mereka." - Stuart Diamond (Getting More)
Ada empat masalah utama yang diakibatkan cara itu yang dibahas di dalam buku tersebut. Tapi masalah pertama tersebut sudah cukup besar menurut saya. Namun jika anda tertarik dengan isi buku itu, silahkan dapatkan di toko buku terdekat.

Ketika saya mendapatkan suatu masalah yang tentunya membuat saya tidak bahagia. Saya akan lakukan hal yang membuat saya bahagia. 

Berikut adalah beberapa hal yang biasanya selalu (((90% + 100%)/2) = 95%) membuat saya kembali bahagia:
1. Melakukan olahraga favorit
2. Menyanyikan lagu favorit
3. Menonton sesuatu yang lucu

Yup, semua yang saya lakukan ketika tidak bahagia a.k.a sedih a.k.a marah selalu melibatkan sesuatu yang saya sukai atau di atas saya tulis favorit. Karena jika saya melakukan olahraga yang kurang saya sukai misalnya balap motor di jalan raya tanpa ada lawan tanding alias kebut-kebutan, bisa-bisa bukannya jadi bahagia malah mati. Jika saya menyanyikan lagu yang salah, bisa-bisa malah tambah emosi. 

Catatan penting: Hal-hal yang bisa membuat bahagia itu berbeda pada hampir setiap orang.

------

Kesimpulan dari tulisan yang menurut saya cukup panjang ini adalah:
Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat kita kontrol. Kita yang menentukan apakah kita mau bahagia hari ini. 

Jadi saat masalah melanda, carilah selalu cara untuk tetap bahagia.

"Happiness is not the absence of problems, it's the ability to deal with them."  - Steve Maraboli (Life, the Truth, and Being Free)

------

Sebagai penutup, saya juga meyakini bahwa senyum dapat merangsang kebahagiaan. Saat saya disapa orang lain dengan senyum, kadang itu menggugah saya untuk ikut tersenyum. mungkin itulah sebabnya senyum bernilai ibadah.

"Senyumlah untuk semua orang~ Tapi hatimu jangan~"

-Peace :)


>>>>>AND<<<<<

 ~Let's Clap Along~