Laman

Selasa, 05 Agustus 2014

Merokok di tangga kantor

Di entri ini saya akan membahas tentang sebuah fenomena alam yang kerap kali kita temui. Ya dari judul pun anda pasti tau, “Merokok di tangga kantor”.

Saya adalah salah satu orang yang tidak merokok namun tetap menghisap asap rokok. Asap yang saya hisap tidak berasal dari rokok secara langsung tapi dari hembusan nafas orang yang merokok. Singkatnya bisa dibilang perokok pasif. Hal yang sangat sulit dihindari di negara yang sebagian masyarakatnya menganggap merokok adalah hak azasi manusia.

Secara pribadi saya tidak membenci perokok. Entri ini juga tidak diperuntukkan sebagai propaganda anti rokok. Hanya saja saya tidak suka terhadap beberqapa perilaku perokok.

Berikut ini adalah yang menempati peringkat 1 sampai 3 perilaku perokok yang tidak saya suka:
    1.   Merokok sambil mengemudi. Apappun jenis kendaraannya, baik mobil, motor, sepeda, becak, atau apapun itu. Saya tidak mengerti dengan perilaku perokok yang satu ini. Saat kita berkendara, otomatis kita akan berhadapan dengan asap kendaraan bermotor, mendapatkan udara bersih saja sudah sulit. Jika ditambah dengan merokok, berarti yang kita hisap hampir di sepanjang berkendara adalah asap.
       2.     Merokok sambil batuk-batuk. Saya lebih tidak mengerti dengan yang ini. Saya pernah melihat seseorang merokok sambil batuk-batuk. Jadi kira-kira begini urutan merokoknya “hisap-buang-batuk-batuk-hisap-batuk sambil buang-buang (pas batuk ada asap yang keluar)” begitu seterusnya sampai rokoknya habis dan tersisa batuk-batuknya.
       3.      Merokok di tangga. Nah ini dia yang akan saya bahas di entri ini.

Sejak tahun 2005, pemerintah Indonesia khususnya pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai menampakkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang menjadi perokok pasif. Kepedulian itu terlihat dari diterbitkannya pergub DKI Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 yang berisi tentang kawasan dilarang merokok. Daerah-daerah pemerintahan lain pun ikut menerapkan kawasan dilarang merokok ini.

Kawasan dilarang merokok berdasarakan pergub tersebut adalah sebagai berikut:
       ©       Tempat umum
       ©       Tempat kerja
       ©       Tempat belajar mengajar
       ©       Tempat pelayanan kesehatan
       ©       Arena kegiatan anak-anak
       ©       Tempat ibadah
       ©       Angkutan umum

Sejak saat itu, di setiap kawasan tersebut di atas ditempelkan tanda dilarang merokok dan menyediakan ruangan khusus untuk merokok.

Akan tetapi, masih banyak yang menempelkan tanda dilarang merokok tanpa menyediakan tempat khusus untuk merokok. Sehingga mereka yang butuh untuk merokok akan mencari alternatif tempat untuk merokok.

Beberapa tempat yang menjadi alternatif adalah sebagai berikut:
       §      WC (Water Closet), MCK (Mandi Cuci Kakus), Toilet
       §      Jalan raya (Di kendaraan)
       §      Tempat parkir
       §      Tangga

Hakikatnya, tangga berfungsi sebagai jalur atau jalan untuk berpindah dari satu lantai ke lantai di atasnya maupun di bawahnya. Saya bisa bilang kalau tangga adalah jalan utama untuk berpindah lantai. Pasti banyak yang menyangkal karena di zaman modern ini sudah ada lift. Ya, di pintu lift pun kadang diimbuhi tulisan “Gunakan tangga untuk naik turun satu lantai”. Sehingga sekali lagi tangga menjadi jalur utama.

Mungkin anda bertanya-tanya kenapa saya begitu menekankan tangga kantor di entri ini. Jawabannya adalah: Karena tangga adalah tempat saya berolahraga di kantor. Jadi tolonglah untuk menghindari merokok di tangga kantor demi kami kami yang menggunakan tangga demi kesehatan. Selain itu saat mandaki tangga, kita butuh lebih banyak asupan oksigen. Nafas kita terengah-engah dan menghirup lebih banyak udara. Tangga juga tempat yang sempit. Bayangkan saat menghirup panjang udara, ada asap rokok yang berkeliaran. Mau tidak mau akan lebih banyak asap rokok yang kita hirup dibandingkan saat keadaan normal dan di ruangan yang luas. Alhasil jadilah kita merokok saat berolahraga.

Olahraga yang saya maksud adalah stairclimbing. Olahraga yang menarik untuk dilaksanakan di kantor di mana duduk adalah mayoritas posisi kita. 

Sebagai tambahan, satu lagi perilaku perokok yang tidak saya suka. Merokok sambil berolahraga. Pernahkah anda menemui perilaku merokok seperti ini? Tidakkah itu aneh? 

- Peace :)


It’s about having an active lifestyle, staying healthy, and making the right decisions. Life is about balance. Not everybody wants to run a marathon, but we could all start working out and being active, wether you walk to work or take an extra flight of stairs. – Apolo Ohno