Laman

Rabu, 21 November 2012

Menangis dan Tertawa

Iseng-iseng baca manga "karate shoukoushi kohinata minoru", eh nemu quote ini "The one who openly cries and shows frustration over a loss will become 100 times stronger than the one who tries to hide their embarrassment with laughter!" -chapter 84 (the winner and the loser)

Seseorang yang mengalami kekalahan pasti merasakan kecewa, kecuali dia dibayar untuk kalah. Jadi adalah hal yang wajar jika seseorang menangis atas kekalahannya. Tapi, apakah dengan menangisi kekalahan itu kita akan jadi lebih kuat dan jadi pemenang? Menurut saya sih ga mungkin kalau kita hanya menangis tersedu-sedu tanpa berjuang untuk jadi lebih baik. 

Dalam bahasa Indonesia, quote di atas berarti "Seseorang yang terang-terangan menangis dan menunjukkan rasa kecewanya atas kekalahan yang dia alami akan menjadi 100 kali lebih kuat dibandingkan seseorang yang menutupi rasa malunya (kekalahannya) dengan tertawa!". Saya setuju jika dibilang saat orang menangis karena kecewa, di dalam tangisannya dia berjanji untuk menjadi 100 kali lebih baik dari sekarang bahkan berjanji untuk mengalahkan apa yang baru saja mengalahkannya. Tapi, apakah dia akan 100 kali lebih baik daripada orang yang tertawa saat kalah? Hmm.. menurut saya sih belum tentu. Pernahkah anda menemukan orang yang berkata seperti ini saat dia kalah "Sial gua kalah.. liat aja nanti, gua pasti menang!! hahaha.." atau "ah kalah lagi.. hahaha" ? Mereka kalah, tapi mereka tertawa. Mereka terkesan tidak perduli dengan kekalahannya. Kembali lagi ke paragraf sebelumnya, semua orang pasti kecewa kalau kalah. Orang-orang yang tertawa saat kalah bukanlah untuk menutupi rasa malunya, tapi mereka bisa menerima kekalahannya. Ibarat olahraga "fair play" kalah ya kalah, no hard feeling.. Selain itu, biasanya mereka berjanji untuk menjadi 100 kali lebih baik dari sekarang di dalam tawanya.

Coba kita bandingkan:
1. menangis > berjanji jadi 100 kali lebih baik > berusaha sesuai janjinya
2. tertawa > berjanji jadi 100 kali lebih baik > berusaha sesuai janjinya
Silahkan menilai, apakah nomor 1 bisa jadi 100 kali lebih baik daripada nomor 2 ?

Ya.. dalam manga itu, quote di atas digunakan oleh seorang perempuan untuk menyemangati teman laki-lakinya yang kepergok sedang menangis karena kalah dalam babak penyisihan. Sehingga kalimat itu menjadi efektif untuk membuat si laki-laki tidak terlalu malu karena kepergok sedang menangis. 

Jadi daripada menangisi kekalahan yang sudah terjadi, lebih baik kita terima kekalahan itu dengan tertawa dan berusaha menjadi lebih baik kedepannya.. by the way, tertawa itu sehat loh.. haha

Minggu, 18 November 2012

It starts now..

Ini adalah awal.. mulai saat ini saya akan mulai menulis berbagai macam hal. Meskipun saat ini seharusnya saya pakai kacamata kuda supaya terus melihat lurus ke depan alias ke arah TA, tapi apa salahnya melampiaskan kejenuhan ke sini.. haha..

mari kita lihat berapa lama post berikutnya muncul setelah post ini..